Info Sekolah
Selasa, 15 Okt 2024
  • Segenap Guru dan Tenaga Kependidikan SMKN 1 Binuang mengucapkan "Selamat dan sukses bagi Peserta didik yang telah menyelesaikan pendidikan di SMKN 1 Binuang TP 2021/2022,"

Menteri Muhadjir Effendy Yakin SMK Bisa Produksi Hasil Bumi

Diterbitkan : - Kategori : Artikel Umum / Berita Sekolah

Jakarta – Bersamaan dengan instruksi Presiden No 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK, Muhadjiir Effendy selaku Menteri Pendidikan RI menegaskan bahwa SMK harus diberdayakan dan dijadikan sebagai ujung tombak bidang pertanian Indonesia.

Hal itu disampaikan Muhadjir di hadapan 30 Kepala SMK seluruh Indonesia saat membuka acara Program Sekolah Mandiri Produksi Tanaman Sayur dan Buah Edukasi (SMARTS-BE) di Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro), Desa Tlekung, Kota Batu, Rabu (1/8/2018).

“Kita (Indonesia), dibanding negara ASEAN lainnya masih sangat tertinggal di bidang agroindustri dan agroekonomi. Thailand yang dianggap leading, sementara Vietnam jauh meninggalkan kita. Mereka sudah melakukan ekspor produk pertanian hingga ke Eropa. Kita tidak bisa kita tinggal diam, harus cepat mengejar. Kalau tidak, kita akan dijajah oleh pasar pertanian,” kata Muhadjir, Rabu (1/8/2018).

Muhadjir, yang juga Presiden The Southeaat Asian Miniters of Education Organization (SEAMEO), sebuah organisasi internasional kerjasama di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan di daerah Asia Tenggara juga mengatakan pentingnya hubungan riset dengan dunia industri. Namun sejauh ini, hasil riset selalu kalah di pemasaran.

“Teaching Factory SMRTS-BE diharapkan mampu menyumbangkan sharing knowledge dan transfer teknologi yang berdaya saing sehingga menghasilkan lulusan SMK yang berkompeten,” terang Muhadjir.

Diharapkan dengan hadirnya para kepala sekolah dan guru yang ikut pelatihan, mereka memiliki pengetahuan pemasaran hasil bumi yang tepat. Di samping itu juga mengembangkan tanaman sayur dan buah untuk mendukung terciptanya SDM SMK yang kompeten.

Dalam paparanya, Muhadjir menyebutkan Apel sebagai produk unggulan Kota Batu. Menurutnya ada potensi besar mengaitkan SDM SMK dengan keberadaan produk unggulan itu. Sejak tahun 1960, Apel sudah dibudidayakan di Batu. Saat itu apel menjadi tanaman pengganti jeruk yang mati diserang penyakit.

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.