Jakarta, 07/08/19. Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu dilakukan link and match antara sekolah menengah kejuruan (SMK) dan pihak industri sebagai pengguna utama lulusan SMK sehingga keterserapan lulusan SMK di dunia industri dapat meningkat secara signifikan.
Kerja sama antara SMK dengan dunia industri merupakan amanat Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia. Dalam Inpres tersebut ditekankan bahwa perlu upaya kerja sama dengan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, dan dunia usaha/industri.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan SMK dan Kementerian Perindustrian RI bekerja sama dengan PT Komatsu Indonesia menyelenggarakan peluncuruan Program Kelas Industri Alat Berat Komatsu dengan melibatkan 35 SMK terpilih se-Pulau Jawa. Peluncuran Kelas Komatsu dilakukan oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri, Kementrian Perindustrian, Eko S.A. Cahyanto, S.H,, LLM dengan disaksikan oleh Direktur Pembinaan SMK, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Ir. M Bakrun, M.M., pejabat Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, industri dan 35 Kepala SMK tersebut.
Dalam sambutannya, Dr. Ir. M. Bakrun, M.M., mengucapkan terima kasih kepada PT Komatsu yang telah berkontribusi dalam pengembangan SMK dan Kemenperin atas kerja samanya dalam pengembangan SMK melalui program link and match. Pada Kesempatan tersebut, Direktur PSMK menekankan pentingnya budaya kerja dan budaya industri ditanamkan kepada peserta didik SMK dan mengajak industri lainnya untuk mengikuti jejak Komatsu dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) terampil sebab Komatsu Class merupakan salah satu contoh sinergi yang baik antara SMK dan industri.
Realisasi penyelenggaraan Komatsu Class sudah dimulai sejak tahun 2016 dengan MOU dengan SMK, penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Industri Alat Berat, sinkronisasi kurikulum, magang guru, penyediaan alat peraga pendidikan, dan penyusunan silabus dan modul pembelajaran. Terkahir, Komatsu melakukan uji coba pembelajaran dan praktik kerja di Pusat Pelatihan Komatsu Indonesia bagi 508 siswa SMK tersebut sejak April 2018 sampai dengan Juli 2019.
Pratjojo Dewo, Direktur Utama Komatsu menyatakan bahwa program link and match ini merupakan bentuk konsistensi atas komitmen perusahaan untuk berkontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dalam bentuk mempersiapkan siswa SMK untuk memasuki dunia kerja, khususnya di industri manufaktur alat berat. Di setiap sekolah akan ada sekitar 35 siswa yang ikut program ini sehingga setiap tahunnya akan lulus sekitar 1.225 siswa yang bisa memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sektor industri alat berat. Bukan hanya di Komatsu Grup, tetapi juga di perusahaan lain bahkan di industri pengguna alat berat.
Dalam uji coba pembelajaran dan permagangan tahun buku 2018, Komatsu Indonesia menyerap 281 siswa sebagai tenaga kerja dari 345 siswa yang mengikuti program ini. Mudah-mudahan langkah ini diikuti oleh perusahaan lain untuk mewujudkan tenaga kerja Indonesia yang kompeten.
Direktorat Pembinaan SMK Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI