Kegiatan workshop hari terakhir dalam rangkaian acara Lomba Kompetensisi Siswa (LKS) SMK Tingkat Nasional 2019 di Jogja Expo Center (JEC) terlaksana dengan lima tema, antara lain Automotive (LAUNCH & AOTAI), Universal Robots(Handal Yesindo), Authomatic System (SNUMA Manufacturing), Alfamart Class(Alfamart), Teacher Software, E- Learning and Simulator Related To Industry 4.0,dan Apple Academy (Apple).
Narasumber workshop Universal Robots, Jason Kaunang dari Handal Yesindo,menerangkan perusahaan manufaktur dewasa ini ditekan untuk membuat varian produk tinggi dengan volume rendah, meningkatkan kealitas produk sembari menurunkan biaya, dan dan meningkatkan output produksi dalam periode waktu yang lebih singkat. Alasan industri menggunakan robot kolaboratif adalah instalasi lebih fleksibel, bersisian dengan manusia, siapapun dapat memprogram, dan persiapan cepat. Salah satu peserta mencoba mengoperasikan robot yang digunakan sebagai alat peraga dalam workshopsebagai bukti penggunaan robot dapat dioperasikan siapa saja.
Masih di venue yang sama, pada hari terakhir perlombaan peserta bidang lomba Beauty Therapy harus menyelesaikan kompetensifantasy make up art dan fantasy nail art. Tema fantasy make up yang dibuat hari terakhir ini adalah bunga lotus.
Hari terakhir umumnya menimbulkan kesan tersendiri, baik dari peserta ataupun juri. Menurut salah satu juri, “Pada hari terakhir ini beberapa peserta memberikan kesannya dalam perlombaan.”
Hal ini ditambahkan oleh Maya peserta dari kontingen Aceh, “Pada hari pertama ada perasaan gugup karena baru pengenalan tempat, hari kedua menurut juri sudah lebih baik, dan hari ketiga waktunya tidak over, cara pengerjaan terkontrol”. Pengalaman yang hampir sama disampaikan oleh Riza perwakilan dari DKI Jakarta. Riza mengatakan bahwa hari pertama terasa menegangkan,tetapi perlahan bisa menyesuaikan. Hari kedua cukup was-was karena ketika selesai waktu tinggal 3 menit, dan hari terakhir waktunya cukup untuk menyelesaikan tugas.
Di bidang lomba beauty therapy, peserta harus menyelesaikan kompetensi selama empat jam dari pukul 07.30 s.d. 11.30 WIB. Setelah selesai lomba, para model dipertunjukkan kepada para hadirin di fashion show stage pukul 14.00 s.d. 15.30 WIB. Sambil menunggu giliran, para model dikerumuni oleh para pengunjung untuk sekadar berswafoto. Tidak kalah dengan model, para pengunjung ikut berlenggak-lenggok pasca fashion show.
Turun ke lantai satu, tepatnya di zona D6, terdapat bidang lomba hairdressing. Pada hari terakhir sebanyak 20 pesertamenunjukkan kemampuannya pada kompetensi men’s chemical reformation model with manneqin dan L’oreal category wth live model dengan kategor cut, texture & styleyang masing-masing menhabiskan waktu 2 dan 3,5 jam.
Dari Zona D6 menuju zona D9, peserta masih harus bersaing pada bidang lomba graphic design technology hingga pukul 15.30WIB. Beberapa masukan mengenai jalannya perlombaan diberikan, salah satunya dari pembimbing lomba kontingen KalimantanTimur. Perlunya sharing session kepada para guru agar target LKS dan juri dapat diketahui sehingga peserta didik bisa disiapkansesuai dengan standar yang telah ditentukan. Masukan tersebut dijawab oleh Ganjar, juri sangat ingin untuk sharing ilmu danmodul yang terbaru, tetapi kendala komunikasi biasanya jadi hambatan.
“Menyampaikan selalu ada hal yang bisa dikembangkan oleh para peserta baik itu hard skill, soft skill, hal teknis, dan kreativitas. Konsistensi juga sangat penting, agar mendapatkan hasil akhir yang baik,” ujar Budi, salah satu juri, menambahkan. Masukan lainjuga disampaikan Dharma, “Seorang designer biasanya diawali dengan masalah sehingga kita harus punya rasa empati terhadap masalah tersebut.”
Berlanjut ke bidang lomba lainnya, pukul 16.20 WIB bidang lomba mobile robotic telah selesai dilaksanakan. Salah satu juri memberikan motivasi kepada para peserta, “Juara itu harus punya mental juara bukan hanya pantang menyerah, tetapi juga menerima kekalahan. Usaha sudah dilakukan secara maksimal, jangan lagi dipikirkan menang atau kalah.”
Sekitar 40 menit setelag bidang lomba mobile robotic selesai, bidang lomba motorcycle repair & maitenance juga telah menyelesaiakan jalannya perlombaan. Juri memberi semangat, “Semua yang ada di sini adalah pemenang. Dunia kerja akan berubah bukan hanya kompetensi dan skill, tetapi juga tentang komunikasi.”
Para peserta pada bidang lomba ini diberi kesempatan untuk memberi pesan dan kesan. Salah satunya dari Danang. Kontingen Jawa Barat ini merasa senang bisa berkenalan dengan peserta terbaik dari seluruh Indonesia. Pengalaman baru dan bisa berbincang teman baru juga menjadi hal yang tidak bisa dilupakan. Kesan lain juga didapat dari kontingen Papua. Kontingen yang berasal dari bumi cenderawasih ini pada awalnya merasa sedikit takut karena bertemu dengan teman dan situasi yang baru. Kesan terakhir berasal dari Martini, kontingen Sumatera Selatan. Satu-satunya peserta putri di antara 29 peserta ini mengatakan,“Di LKS 2019 ini menemukan peralatan yang belum pernah saya temukan dan semoga LKS berikutnya bisa lebih baik.”
Dengan selesainya perlombaan, maka pengumuman akan dilakukan pada penutupan. Semua peserta adalah para pemenang sebab pemenang sejati bukan orang yang selalu menang setiap kali pertandingan, tapi mereka yang selalu bangkit setiap mereka jatuh.
Diterbitkan oleh :
Direktorat Pembinaan SMK
Dirjen Dikdasmen, Kemendikbud
Yogyakarta, 11 Juli 2019