Jakarta – Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet), mengemukakan bahwa Indonesia tak hanya membutuhkan tenaga ahli dan ilmuwan, tetapi juga tenaga kerja yang terampil di berbagai bidang. Karena itu, pendidikan vokasi atau kejuruan menjadi salah satu andalan untuk mengisi pembangunan. Menurutnya untuk menjadi negara maju, semua aspek dalam negara haruslah kuat.
Dalam kunjungan ke SMK Yayasan Pendidikan Ekonomi (Yaoek), Kebumen, Kamis (02/08/18) Bamsoet menyatakan “Pilihan kalian masuk sekolah kejuruan sudah sangat tepat. Di sini kalian mendapat pendidikan yang berorientasi pada ketrampilan serta kemampuan siap kerja. Sehingga kelak setelah lulus dapat bersaing secara global karena sudah fokus pada satu ketrampilan khusus,”
Kebutuhan dunia usaha dan industri terhadap tenaga kerja muda yang cekatan dan terampil sangatlah tinggi. Tak hanya itu, dunia usaha dan industri juga membutuhkan tenaga kerja dengan sikap dan soft skill yang baik, siap dengan perubahan, inovatif serta memiliki daya saing, papar politisi partai Golkar ini.
“Dengan perkembangan industri rata-rata 5-6 persen per tahun, dibutuhkan lebih dari 500-600 ribu tenaga kerja industri setiap tahun. Di sinilah pentingnya SMK dan pendidikan kejuruan lainnya untuk mengisi kebutuhan industri tersebut,” kata Bamsoet.
“Karena itu, saya minta agar tenaga pendidik di sekolah ini benar-benar fokus pada pengembangan kualitas. Sehingga, para lulusannya dapat diandalkan untuk memasuki dunia kerja,” jelas Bamsoet.
Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini menjelaskan, seiring dengan kemajuan teknologi di era Revolusi Industri 4.0, para pelajar juga dituntut untuk familiar dengan teknologi digital. Guna menciptakan ketrampilan sesuai dengan kebutuhan dunia usaha, DPR dan pemerintah sedang giat-giatnya mengembangkan program link and match antara pendidikan kejuruan dengan industri.
Ketua Badan Bela Negara FKPPI ini juga mendorong agar pendidikan kejuruan terus dikembangkan di daerah-daerah, khususnya daerah tertinggal. Jadi para kaum muda yang tidak mampu melanjutkan ke bangku kuliah sudah memiliki ketrampilan serta keahlian untuk bersaing di dunia kerja.
“Kita ketahui masih banyak anak-anak di daerah tertinggal yang sukar mendapatkan pendidikan yang layak. Apalagi kesempatan untuk mengenyam bangku perkuliahan. Karenanya, SMK sangat tepat dikembangkan disana agar mereka memiliki kemampuan untuk bersaing di dunia kerja,” papar Bamsoet.
Menutup kunjungannya, Bamsoet berpesan agar para siswa giat belajar, disiplin dan bertanggung jawab. Selain itu, mereka juga diminta mempergunakan waktu dengan sebaik-baiknya, mengasah ketrampilan dan jiwa kepemimpinan.
“Setelah lulus SMK dan mendapatkan penempatan kerja, kalian harus terus meningkatkan kompetensi, etos kerja, dan profesionalitas. Hanya dengan itu kalian akan menjadi tenaga kerja terampil dan produktif, sebagai sumbangan yang berharga bagi keluarga, bangsa dan negara,” pungkas Bamsoet.
Beri Komentar